Minggu, 24 April 2022
Renungan Pagi
Bacaan Alkitab : 1 Korintus 12 : 1 – 3
Setiap warga gereja pasti mengetahui istilah ‘karunia’ namun tidak semua dapat memahami dengan benar arti dan maksud dari kata tersebut. Karunia berasal dari bahasa Yunani: “kharisma” dengan kata dasar kharis yang berarti pemberian dari Allah yang dianugerahkan kepada manusia untuk melengkapinya dalam melakukan pelayanan. Artinya karunia yang diberikan Allah itu selalu terkait dengan pelayanan bukan untuk kepentingan seseorang atau kelompok. Yang pasti karunia yang Allah berikan mendorong setiap orang untuk berkata dan berbuat yang benar serta dengan tekun dan setia memelihara dan membangun relasi kehidupan yang baik bersama Tuhan dan sesama.
Paulus menilai bahwa jemaat di Korintus salah dalam memahami karunia (ay. 1). Jemaat di Korintus masih berpikir, bahwa karunia diberikan berdasarkan status sosial. Setiap karunia yang dimiliki oleh manusia dianggap memiliki tingkatannya antara yang lebih tinggi sampai ketingkat yang rendah. Paulus menegaskan, bahwa pemikiran jemaat Korintus yang salah tentang karunia-karunia Roh disamakan dengan kondisi jemaat Korintus saat mereka masih belum mengenal Kristus dan menyembah berhala-berhala (ayat 2). Paulus juga meluruskan pemahaman jemaat Korintus tentang karunia Roh yang tidak akan mungkin mengeluarkan perkataan yang jahat dan menghina Yesus. Karunia Roh yang dimiliki oleh Jemaat Korintus tentunya akan mengeluarkan perkataan yang memberikan kesaksian tentang diri Yesus yang adalah Tuhan, (ayat 3).
Jadi manusia yang telah menerima karunia Roh dalam hidupnya mencerminkan sebuah ekspresi iman. Kehadiran dan pelayanannya membuat orang-orang yang dilayaninya mengakui, bahwa Yesus adalah Tuhan. Karunia Roh yang diberikan kepada manusia tidak akan membuat dirinya mempermalukan nama Yesus, tetapi justru mendatangkan kesaksian bagi banyak orang, bahwa Yesus adalah Tuhan.