TUHAN ADALAH HAKIM

Rabu, 2 Juni 2021

Renungan Malam

Bacaan Alkitab : Mazmur 50 : 1 – 6

 

Tahun 2005, pernah terjadi peradilan di Papua yang membebaskan para tersangka pembalakan liar. Ironisnya, aksi pembalakan liar yang merugikan negara ratusan juta rupiah dan merusak ekosistim hutan, diputuskan oleh hakim agar para tersangka dibebaskan.*) Inilah potret buram pengadilan di Indonesia ketika hakim tidak dapat memutuskan dengan bijak suatu perkara.

Mazmur 50 membahas tentang Tuhan sebagai hakim yang adil. Mazmur ini memiliki unsur-unsur liturgis “sidang pengadilan” oleh Allah yang mengadili umat-Nya karena perbuatan dosa mereka. Allah digambarkan hadir dari bukit Sion, tempat bersemayam-Nya. Tuhan tampil bersinar dan dalam badai yang dasyat, yaitu gambaran Tuhan hadir dalam kemuliaan dan keperkasaan-Nya. Tuhan, yang tinggal di bukit Sion, tampil untuk mengadili umat-Nya dengan memanggil langit dan bumi untuk menjadi saksi atas pengadilan ini. Langit dan bumi dipandang sebagai kekuatan ilahi dan mewakili kekuasaan Tuhan atas alam semesta. Saksi, yaitu langit dan bumi, diperintahkan untuk memanggil umat Tuhan, yakni orang-orang yang dikasihi Tuhan dan yang telah mengikatkan perjanjiannya dengan Tuhan melalui korban sembelihan, dan mewartakan pengadilan bagi umat-Nya karena DIA sendiri adalah Hakim.

Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita pun tidak akan luput dari pengadilan Tuhan saat kita berbuat salah. Kesalahan atau perbuatan dosa tidak akan pernah menjadi tindakan yang dibenarkan oleh Tuhan. Ketidaksetiaan kepada Tuhan serta perbuatan merusak lingkungan alam sekitar dapat mendatangkan hukuman dari Allah. Namun sebaliknya, bila kita menjadi umat yang setia dan mendapat perlakuan tidak adil dari sesama, maka Tuhan akan menjadi hakim yang pasti adil untuk membela kita. Tuhan akan selalu memunculkan kebenaran-Nya di saat yang tepat. Mari jaga kualitas hidup dan iman kita agar Tuhan selalu memberkati kita.

*)https://astacala.org/2006/07/21-cukong-dan-tersangka-pembalakan-liar-di- papua-divonis-bebas/