JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI

Minggu, 30 Mei 2021

Renungan Malam

Bacaan Alkitab : Kejadian 9 : 4 – 7

Kita pernah mendengar ungkapan ”jangan main hakim sendiri” bila seseorang kedapatan mencuri. Seorang pencuri pun, walau melakukan kesalahan, berhak untuk mendapat perlindungan. Dia berhak untuk hidup sebagai mahluk ciptaan Tuhan dan manusia tidak berhak untuk menghilangkan nyawanya. Semua manusia dapat bersalah dan hanya Tuhan yang berhak menghukumnya.

Bacaan kita juga mempertegas untuk tidak membunuh sesama dengan alasan apapun. Bagian bacaan kita merupakan kelanjutan perintah Tuhan dengan melarang Nuh makan daging binatang yang masih hidup (yang masih ada darahnya). Binatang boleh dikonsumsi setelah dipotong terlebih dahulu. Hal ini disampaikan sebagai jaminan bagi umat yang baru diselamatkan agar menjadi manusia yang lebih taat kepada-Nya dan mencegah kejahatan terjadi. Oleh karena itu, Tuhan mengingatkan Nuh agar tidak terjadi lagi pembunuhan. Siapa yang menumpahkan darah sesamanya, maka Tuhan akan menuntut balas pada orang tersebut sebab manusia diciptakan Tuhan sesuai dengan gambar-Nya. Tuhan yang menciptakan manusia dan tidak ada seorang pun yang dapat mengambil nyawanya. Kemudian, Tuhan mengingatkan kembali untuk beranakcucu dalam hal bukan hanya dari segi pertambahan jumlah tetapi juga pada segi pertambahan kualitas untuk menopang larangan membunuh sesamanya.

Kita telah menjadi umat yang diselamatkan Tuhan yang harus taat kepada perintah Tuhan sebagai bentuk syukur kepada-Nya. Salah satunya adalah sikap terhadap sesama manusia. Kita harus memberlakukan sesama kita dengan mewujudkan kasih. Tindakan membunuh, baik secara fisik maupun karakter, bertentangan dengan kasih dan tidak pantas dilakukan oleh umat yang mengasihi Tuhan. Mari kita membangun kehidupan yang saling peduli dengan menjaga keharmonisan hidup terhadap sesama dan mahluk ciptaan lainnya sehingga yang tercipta bukan permusuhan tetapi perdamaian.