Rabu, 6 Mei 2020
Renungan Malam
Bacaan Alkitab : Imamat 4 : 13 – 21
Hidup kudus adalah syarat multak didalam hubungan antara umat dengan Allah. Ketika umat melakukan pelanggaran yang tidak disengaja maka umat harus memberikan kurban penghapus dosa bagi seluruh umat pada ayat 13-21 sama dengan kurban penghapus dosa yang dilakukan oleh para imam dalam ayat 1-12, yakni seekor lembu jantan muda yang tidak bercela sebagai bentuk tanggung jawab yang sama.
Berbeda dari kurban bakaran dalam Imamat pasal 1 yang seluruhnya dibakar di atas mezbah, maka Sebagian dari kurban penghapus dosa ini harus dibawa ke satu tempat yang tahir di luar perkembangan dan dibakar habis di sana (ay.11-12,21). Di dalam perintah ini kita melihat bayang-bayang dari pengurbanan Kristus yang menjadi kurban penghapus dosa dunia. Kristus yang tidak berdosa dijadikan dosa karena kita (1 Korintus 5:21). Dia menderita di luar pintu perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya (Ibrani 13:11-12).
Kita bersyukur bahwa Tuhan Yesus bersedia menjadi kurban penghapus dosa dunia, sekali untuk selamanya (Ibrani 9:24-28). Bersyukur atas pengurbanan Yesus, seharusnya membuat orang percaya menghargai kurban penyucian-Nya. Hal ini berarti seluruh kehidupan lama kita yang diwarnai oleh kedagingan harus ditanggalkan. Lalu kita mengenakan hidup baru yang dianugerahkan Allah di dalam Kristus Yesus (Efesus 4:25-31). Hidup baru yang dimaksud adalah hidup di dalam kasih kepada TUHAN Allah dan sesama. Di samping itu juga kita harus memelihara hati, pikiran dan hidup seturut dengan kekudusan Allah. Sebabnya firman-Nya: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus!” (1 Petrus 1:16). Selamat hidup kudus!