Rabu, 29 April 2020
Renungan Malam
Bacaan Alkitab : Yehezkiel 37 : 24 – 28
Bacaan Alkitab malam ini merupakan lanjutan dari bacaan pagi tadi. Tuhan mengulurkan tanganNya ketika umat-Nya yang mengalami kejatuhan. Ia memulihkan dan membaharui umat-Nya. Bagaimanakah proses pembaharuan dan pemulihan itu akan terjadi?
Perhatikan ayat 24-28 bacaan kita. Bahwa pemulihan eskatologis akan terjadi. Bangsa ini menjadi bangsa yang baru di dalam pemerintahan Sang Mesias yang ditandai dengan: ketaatan pada perintah dan kehendak Tuhan (ay.24); raja yang memerintah adalah Raja Yang Kekal (ay.25, bnd. Yes.9:6); hubungan Allah dengan mereka dipulihkan dan memperoleh kedamaian yang kekal serta berkat khusus menjacii milik mereka (ay.26); Allah akan tinggal tetap bersama dengan mereka yakni (ay.27). Apabila kita membaca poin-poin khusus ini, maka kendisi ini persis sama dengan apa yang diungkapkan dalam Wahyu 21:3, yaitu saat langit baru dan bumi baru itu digenapi.
Tujuan akhir dari semua janji pemulihan dan pembaharuan itu adalah supaya semua bangsa mengetahui bahwa Dialah TUHAN Allah Israel (ay.28). Di tengah kondisi terhukum dalam buangan, di saat kaum Yehuda kehilangan pengharapan, bahkan mengaiami kegoyahan mental dan spiritual mereka, TUHAN datang melalui Yehezkiel untuk memulihkan pengharapan mereka dan membarui kehidupan mental dan spiritual, TUHAN Allah Israel menjanjikan perdamaian itu. Hubungan dengan umat-Nya akan dibaharui. Janji pembaruan dan pemulihan itu dapat dikecap oleh mereka.
Kitalah Israel baru yang mengecap semua janji itu ketika Sang Mesias datang ke dunia, mati dan bangkit menebus dosa kita dan kemudian Ia menjadi Raja di atas segala Raja yang memerintah hati kita yang kelak akan datang kembali untuk menunjukkan kepada dunia segala kuasa yang Ia miliki. Bersyukurlah karena kita telah mengecap pemulihan dan pembaharuan itu dalam Yesus Kristus Tuhan.