PELAYAN YANG TIDAK DI LUAR

Sabtu, 4 AprilĀ  2020

Renungan Malam

Bacaan Alkitab : Lukas 19 : 1 – 10

Ketika Yesus masuk ke dalam rumah Zakheus yang terjadi adalah perubahan pemahaman tentang apa yang ia miliki. Pekerjaannya sebagai pemungut cukai ada peluang yang sangat memungkinkan untuk berupaya memiliki harta dan kekayaan dengan segala macam cara, bahkan dengan berdosa pun dilakukan. Kini ia justru ingin melepaskan kekayaannya kepada orang miskin dan kepada orang yang pernah diperasnya. Nampaknya ukuran keberhasilannya langsung mengalami pergeseran bukan lagi pada apa yang dimiliki tetapi keselamatan melebihi kesuksesan bahkan kekayaan.

Zakheus mengalami perubahan karena perjumpaannya dengan Yesus yang masuk ke rumahnya. Yesus berbeda dengan orang banyak yang melihat orang berdosa hanya sebagai orang berdosa. Yesus masuk ke rumah orang berdosa lalu merubah identitas Zakheus bukan lagi orang berdosa tetapi “anak Abraham”. Yesus masuk ke rumah Zakheus dan identitasnya dipulihkan. Rumah yang awalnya tidak dimasuki karena di dalamnya ada orang berdosa kini menjadi rumah dimana di dalamnya terjadi keselamatan.

Model pelayanan seperti Yesus adalah melayani dengan masuk ke dalam rumah mereka yang berdosa agar di dalamnya terjadi keselamatan. Bukan model penghakiman orang banyak yang hanya berdiri di luar. Begitu kita menghakimi maka kita menjadi orang luar yang sulit untuk masuk. Hal ini tidak mudah karena kenyataan banyak penolakan bagi para pelayan untuk masuk ke dalam rumah atau bahkan masuk dalam masalah orang lain. Perubahan dan pertobatan hanya memungkinkan ketika ada gerakan pelayan yang merasa “harus” masuk ke rumah orang berdosa lalu menemukan identitas yang lama tertutup oleh dosa di dalamnya.