TUHAN BERTINDAK DALAM KEADILAN

Jumat, 27 Maret 2020

Renungan Malam

Bacaan Alkitab : Habakuk 2 : 6 – 20

Salah satu misteri kehidupan yang kerap membuat kita bertanya-tanya adalah “Jika TUHAN sungguh penuh kasih dan adil, mengapa IA mengizinkan rasa sakit, dukacita dan penderitaan hadir dalam kehidupan? Mengapa IA membiarkan tragedi kemanusiaan dan ketidakadilan terjadi di dunia?” Pertanyaan-pertanyaan serupa pernah diajukan Nabi Habakuk dalam perenungan-Nya tentang Allah. Namun akhirnya ia pun mengakui bahwa kedaulatan Allah sungguh tidak terselami.

Bacaan hari ini menyebutkan 5x kata celaka sebagai kecaman Nabi Habakuk terhadap bangsa Kasdim (Babel). Alasan kecaman itu tampak jelas. Bangsa Kasdim adalah orang-orang yang korup (ay.6b), penjarah (ay.8), pengambil untung yang tamak, penipu dan curang (ay.9-11), perampas berdarah dan pelaku tinolak ketidakadilan (ay.12), manipulatif dan penghina kehormatan manusia (ay.15-16), serta penyembah berhala (ay.18-19). Oleh karena itu, walaupun TUHAN memakai mereka untuk mem buat Yehuda sadar dan bertobat, namun Habakuk percaya bahwa mereka pun akan menerima hukuman dari-Nya. Karena itu, Habakuk memilih untuk berdiam diri di hadapan TUHAN sambil menantikan keadilan-Nya.

Firman Tuhan malam ini memotivasi kita untuk berdiam diri di hadapan TUHAN dan berdoa bagi semua penderitaan, ketidakadilan dan dukacita yang dialami manusla, ketimbang kecewa dan marah kepada Tuhan. Lakukanlah Itu sembari memohon tuntunan-Nya agar kita dimampukan untuk hidup benar di hadapan-Nya. Baiklah kita juga menginsyafi bahwa semua perbuatan jahat pasti akan menerima balasan yang setimpal pada waktunya. Sebab, TUHAN membenci ketidakadilan, keserakahan, kekerasan, penumpahan darah dan penyem bahan berhala. Percayalah: Gusti mboten sare.

TUHAN tidak tidur! IA melihat dan menlmbang semua perkara di dunia dengan adil dan benar. Maka berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah IA bertindak. Imanmu tidak sla-sia!