TUHAN MELEPASKAN PENDERITAAN UMAT-NYA

Selasa, 24 Maret 2020

Renungan Malam

Bacaan Alkitab : Nahum 1 : 9 – 2 : 2

Hukuman TUHAN kepada Niniwe (ibukota Asyur) dan belas kasihan-Nya kepada Yehuda (ibukota Israel Selatan) adalah isi berita yang dlsampaikan oleh Nabi Nahum. Secara faktual, Samaria, ibukota kerajaan Israel Utara telah jatuh ke tangan Asyur pada tahun 722 SM. Sebagai bangsa yang terjajah, Israel harus membayar upetl kepada Asyur. Jika tidak, maka mereka akan mengaIami tindak kekerasan dari penjajahnya itu. Sama dengan Israel, Yehuda juga menderita karena kekejaman Asyur.

Melalui Nabi Nahum, TUHAN menyatakan bahwa IA telah memperhatikan penderitaan umat-Nya. IA sendiriakan datang untuk menyelamatkan mereka dan menghukum Niniwe hingga tidak bersisa (ay. 9-10). Walaupun Niniwe mengaku sebagai bangsa digdaya, namun mereka tidak akan dapat melawan kedahsyatan kuasa TUHAN (ay. 12a),

TUHAN sendiri akan melepaskan Yehuda dari gandar (beban pikulan) dan belenggu penindasan Niniwe. Umat-Nya tidak akan direndahkan lagi (ay.12b-13). Sedangkan Niniwe akan dimusnahkan oleh TUHAN sampai tidak ada lagi keturunan dengan namanya (ay.14b). Kehancuran Niniwe atau Asyur tersebut akan terjadi secara total sampai di tempat-tempat peribadatan mereka. Inilah kabar baik dari TUHAN untuk Yehuda, umat-Nya.

Berita ini menyaksikan kepada kita bahwa TUHAN membenci kejahatan dan melepaskan orang-orang yang dikasihi-Nya (Maz.97: 10). IA akan membalas segala bentuk kejahatan, dan bertindak pada waktu yang tepat untuk menunjukkan keadilan-Nya. Oleh karena itu, umat TUHAN tidak diperkenankan untuk membalas kejahatan dengan kejahatan. Sebaliknya, berdoalah dan berharaplah agar keadilan TUHAN segera dinyatakan. Percayalah, TUHAN mengetahui penderitaan kita dan IA mendengar setiap doa kita. Sabarlah menanti keselamatan dari-Nya dan jangan berbuat jahat terhadap sesama, supaya kita pun terluput dari murka dan hukuman-Nya.