KETIDAKSETIAAN ISRAEL, ALLAH MEMBIARKANNYA JATUH DALAM PEMBUANGAN

Sabtu, 8 Mei 2021

Renungan Malam

Bacaan Alkitab : Hosea 9 : 1 – 9

Bagaimana rasanya ketika TUHAN jauh dari diri kita? Bagaimana dan apa reaksi kita ketika kita merasakan bahwa sesungguhnya Allah tidak peduli dengan kita, manusia ciptaan-Nya. Kita akan merasakan begitu berat hidup yang kita jalani, karena setiap permasalahan yang datang silih berganti, tidak dapat kita atasi. Keadaan seperti ini terkadang membuat kita merasa bahwa TUHAN makin jauh dari kehidupan kita. Jauh dari TUHAN, maka akan semakin dekat kematian kekal. Kali ini Hosea langsung berbicara kepada umat Israel bagaimana mereka tidak pernah berubah. Semakin jauh umat Israel melakukan penyelewengan, semakin Allah membiarkan mereka berjalan menurut keputusan mereka.

Kali ini dengan terang-terangan Hosea mengatakan kepada umat Israel bahwa Allah telah membiarkan mereka jatuh dalam kehancuran. Karena, Israel sudah “murtad” atau berpindah hati dari Allah kepada para Baal, maka Allah pun tidak peduli dengan keadaan yang akan dialami oleh umat Israel. Ini yang diungkapkan oleh Hosea bahwa “..Israel telah meninggalkan Allahnya, Israel sudah berzinah dan mencintai upah sundal…”

Karena dosa manusia, Yesus harus mati di kayu salib. Karena pengkhianat an manusia atas kasih Allah, Yesus harus menggantikan kita menerima hukuman. Di atas salib Yesus mewakili umat ma-nusia berteriak: “Ya Allahku, ya Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku…” Suasana seperti ini sangat menyedihkan. Salib adalah sebuah hukuman bagi manusia, tetapi Yesus menggantikannya..

Karena dosa manusia, Yesus harus mati di kayu salib. Karena pengkhianatan manusia atas kasih Allah, Yesus harus menggantikan kita menerima hukuman. Di atas salib Yesus mewakili umat manusia berteriak: “Ya Allahku, ya Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku…” Suasana seperti ini sangat menyedihkan. Salib adalah sebuah hukuman bagi manusia, tetapi Yesus menggantikannya.. Yesus sudah bangkit, kehidupan baru sedang dan akan terus diwujudkan. Dalam Yesus, Allah kembali menata kehidupan kita, sehingga menjadi anak anak-Nya yang rajin berbuat baik. Dialah Allah yang kita sembah, dan kepada Nya saja kita beribadah.